Toedjoe, seorang
sinshe bernama Tan Jun She bersama menantunya Tjia Pu Tjien dan Hioe On Tjan di
Garut, Jawa Barat tahun 1946.
Puyer Bintang Toedjoe
No.16 dikemas dalam sachet isi 1 gram untuk dosis sekali minum. Kemasannya
berwarna kuning dengan bingkai warna hijau tua. Bentuk kemasan sachet ini
memberikan inspirasi bagi munculnya produk-produk lainnya dalam sachet.
Komposisi puyer ini
mengandung acetaminophen, acetosal, dan coffein. Kombinasi zat aktif tersebut
efektif untuk membantu meredakan rasa nyeri (analgesik) dan menurunkan panas
(antipiretik). Selain mengobati sakit kepala, Puyer No. 16 lazim dipergunakan
pula untuk membantu meredakan demam, pilek, influenza, sakit gigi, encok, nyeri
haid dan kondisi nyeri lainnya.
Pada era di mana TVRI
masih menjadi satu-satunya televisi di tanah air, Puyer No.16 sangat terkenal
berkat bintang iklan pelawak Bagyo. Pada tahun 1995, Puyer No. 16 dipromosikan
dengan iklan yang televisi yang gencar dengan menampilkan pelawak Doyok dengan
kata kunci yang mudah diingat yakni "Kepala Nyut-Nyut ...Gigi Snut-Snut
... Minum Puyer 16 ...Good...Good...Good" yang berimplikasi pada kecepatan
dan kesederhanaan komunikasi sehingga menimbulkan citra yang bagus di benak
konsumen.
Pada tahun 2007 Puyer
No. 16 mengedukasi masyarakat dengan tema Maestro. Maksudnya, apabila berbicara
tentang obat sakit kepala maka Puyer No. 16 adalah maestro-nya.
Di luar negeri,
khususnya di kawasan Timur Tengah dan Nigeria, formulasi Puyer No. 16 sudah
dipasarkan sejak tahun 1989 dengan nama Zaiki After 5 Powder.
Puyer No.16 merupakan
salah satu brand lokal (Indonesia) yang telah membuktikan dedikasinya dalam
rangka mendukung kesehatan masyarakat Indonesia selama puluhan tahun dan akan
terus demikian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar