Jumat, 30 Desember 2011

Sejarah Puyer Produksi PT. Bintang Toedjoe


Toedjoe, seorang sinshe bernama Tan Jun She bersama menantunya Tjia Pu Tjien dan Hioe On Tjan di Garut, Jawa Barat tahun 1946.
Puyer Bintang Toedjoe No.16 dikemas dalam sachet isi 1 gram untuk dosis sekali minum. Kemasannya berwarna kuning dengan bingkai warna hijau tua. Bentuk kemasan sachet ini memberikan inspirasi bagi munculnya produk-produk lainnya dalam sachet.
Komposisi puyer ini mengandung acetaminophen, acetosal, dan coffein. Kombinasi zat aktif tersebut efektif untuk membantu meredakan rasa nyeri (analgesik) dan menurunkan panas (antipiretik). Selain mengobati sakit kepala, Puyer No. 16 lazim dipergunakan pula untuk membantu meredakan demam, pilek, influenza, sakit gigi, encok, nyeri haid dan kondisi nyeri lainnya.
Pada era di mana TVRI masih menjadi satu-satunya televisi di tanah air, Puyer No.16 sangat terkenal berkat bintang iklan pelawak Bagyo. Pada tahun 1995, Puyer No. 16 dipromosikan dengan iklan yang televisi yang gencar dengan menampilkan pelawak Doyok dengan kata kunci yang mudah diingat yakni "Kepala Nyut-Nyut ...Gigi Snut-Snut ... Minum Puyer 16 ...Good...Good...Good" yang berimplikasi pada kecepatan dan kesederhanaan komunikasi sehingga menimbulkan citra yang bagus di benak konsumen.
Pada tahun 2007 Puyer No. 16 mengedukasi masyarakat dengan tema Maestro. Maksudnya, apabila berbicara tentang obat sakit kepala maka Puyer No. 16 adalah maestro-nya.
Di luar negeri, khususnya di kawasan Timur Tengah dan Nigeria, formulasi Puyer No. 16 sudah dipasarkan sejak tahun 1989 dengan nama Zaiki After 5 Powder.
Puyer No.16 merupakan salah satu brand lokal (Indonesia) yang telah membuktikan dedikasinya dalam rangka mendukung kesehatan masyarakat Indonesia selama puluhan tahun dan akan terus demikian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar