Selasa, 24 April 2012

Break Even Point ( BEP)


Break Even Point ( BEP ) sering disebut juga titik impas adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus di jual pada konsumen dengan harga tertentu utuk menutupi biaya – biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan/profit.
Break Even Point adalah titik dimana Entity/company/business dalam keadaan belum memperoleh keuntungan, tetapi juga sudah tidak merugi. Jika dinyatakan dengan bahasa akuntansi keuangan mungkin jadinya: Suatu keadaan dimana :

REVENUE - COGS – EXPENSES = 0
Jika REVENUE - COGS – EXPENSES = 1, berarti di atas break even point (untung).
Jika REVENUE - COGS – EXPENSES = -1, berarti belum break even (masih rugi).

Rumus analisis BEP :
BEP = Total Fixed Cost / ( Harga perUnit – Variable harga perunit )
Ket :
Fixed Cost = biaya tetap yg nilainya cenderung stabil, tdk dipengaruhi unit yg diproduksi.
Variable Cost = biaya variable yg besar nilainya tergantung pada banyak jumlah barang yg diproduksinya.
Contoh :
Misalnya ada perusahaan konveksi kaos kaki murah yang harga satu buah kaos kaki adalah Rp. 10.000,-  dengan biaya variable sebesar Rp. 5.000,- per kaos kaki dan biaya tetap sebesar Rp. 10.000.000,-.

Jawaban :
BEP   = 10.000.000 / ( 10.000 – 5.000 )
          = 20.000
Jadi, diperlukan memproduksi 20.000 kaos kaki untuk mendapatkan kondisi seimbang antara biaya dengan keuntungan alias profit nol.


Sumber :

http://b4on.wordpress.com/2011/05/10/sumber-penggunaan-kas-dan-bep/