LAPORAN KEUANGAN YANG DAPAT DIPERBANDINGKAN
Untuk dapat
memproleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan, perlu
mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial dari perusahaan
bersangkutan, dimana data finansial itu tercermin didalam laporan keuangan.
Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah ratio.
Laporan Keuangan
dibuat agar dapat digunakan suatu kegunaan yang penting adalah dalam
menganalisis kesehatan ekonomi perusahaan. Menurut Kown ( 2004 ; 107 ) : “
Hasil dari menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan berupa
angka-angka dan rasio keuangan harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan”.
Analisa
Laporan Keuangan menyangkut pemeriksaaan keterkaitan angka–angka dalam laporan
keuangan dan trend angka–angka dalam beberapa periode, satu tujuan dari
analisis laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang lalu untuk
memperkirakan bagaimana akan terjadi dimasa yang akan datang.
Dibawah ini perhitungan ratio likiuditas
:
1. Current Ratio ( Rasio Lancar)
Merupakan Rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,
Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :
Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :
Current Ratio = Aktiva Lancar
Hutang Lancar
CONTOH :
Analisis :
Pada tahun 2007, 2008 setiap hutang
lancar Rp 1,- dijamin dengan Rp 1,29,-, Rp 1,38,- aktiva lancr. Hal ini berarti
menunjukan meningkatnya kemampuan perusahaandalam melunasi kewajiban
lancardengan aktiva lancar yang tersedia. Meskipun bukan ukuran secara mutlak,
namun ukuran secara kasar current ratio yang lebih dari 200% adalah baik.
Ini berarti bahwa kemampuan untuk
membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar, untuk tahun
2005 adalah setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh Aktiva lancar Rp. 1,04.
untuk tahun 2006 adalah setiap hutang lancar Rp. 1 dijamin oleh Rp.1,05 aktiva
lancar.
2. Cash Ratio ( Rasio Lambat)
Merupakan Rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan diBank. Cash Ratio
dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Cash Ratio = Cash + Efek
Hutang Lancar
CONTOH :
Analisis :
Pada tahun 2007, 2008 setiap hutang
lancar Rp 1,- dijamin dengan Rp 0,93,-
dan Rp 0,93,- kas dan efek yang akan diuangkan. Hal ini menunjukan bahwa pada
taun-tahun besarnya kas dan efek yang segera dapat diuangkan yang disediakan
perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya meningkat, secara umum kondisi
cast ratio PT FAST FOOD INDONESIA baik,
3. Quick Ratio ( Rasio Cepat )
Merupakan rasio
yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid . Quick Ratio
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Quick Ratio = Aktiva Lancar –
Persediaan
Hutang
Lancar
CONTOH :
Analisis :
Pada tahun 2007, 2008 setiap hutang lancar Rp 1,- dijamin dengan Rp 1,57,- dan Rp 1,76,-
aktiva lancar dan persediaan. Dilihat dari table quick ratio di atas 100% yang
berarti bahwa likuiditas dari perusahaan tersebut baik. Hal ini
menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dan aktiva lancar yang
lebih likuid semakin baik. Biasanya quick raio ini menjadi pusat perhatian para
kreditur, mereka menghendaki perusahaan
yang mampu menyediakan alat-alat likuid yang memadai untuk memenuhi keajiban
jangka panjangnya.sumber :