Selasa, 20 Maret 2012

Laporan Keuangan Yang Diperbandingkan


LAPORAN KEUANGAN YANG DAPAT DIPERBANDINGKAN

Untuk dapat memproleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan, perlu mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial dari perusahaan bersangkutan, dimana data finansial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah ratio.

Laporan Keuangan dibuat agar dapat digunakan suatu kegunaan yang penting adalah dalam menganalisis kesehatan ekonomi perusahaan. Menurut Kown ( 2004 ; 107 ) : “ Hasil dari menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan berupa angka-angka dan rasio keuangan harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan”.

Analisa Laporan Keuangan menyangkut pemeriksaaan keterkaitan angka–angka dalam laporan keuangan dan trend angka–angka dalam beberapa periode, satu tujuan dari analisis laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang lalu untuk memperkirakan bagaimana akan terjadi dimasa yang akan datang.

Dibawah ini perhitungan ratio likiuditas :
1.      Current Ratio ( Rasio Lancar)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,
Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :
Current Ratio = Aktiva Lancar
  Hutang Lancar
CONTOH :





Analisis :
Pada tahun 2007, 2008 setiap hutang lancar Rp 1,- dijamin dengan Rp 1,29,-, Rp 1,38,- aktiva lancr. Hal ini berarti menunjukan meningkatnya kemampuan perusahaandalam melunasi kewajiban lancardengan aktiva lancar yang tersedia. Meskipun bukan ukuran secara mutlak, namun ukuran secara kasar current ratio yang lebih dari 200% adalah baik.


Ini berarti bahwa kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar, untuk tahun 2005 adalah setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh Aktiva lancar Rp. 1,04. untuk tahun 2006 adalah setiap hutang lancar Rp. 1 dijamin oleh Rp.1,05 aktiva lancar.

2.      Cash Ratio ( Rasio Lambat)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan diBank. Cash Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Cash Ratio =   Cash + Efek
          Hutang Lancar
CONTOH :
 Analisis  :
Pada tahun 2007, 2008 setiap hutang lancar  Rp 1,- dijamin dengan Rp 0,93,- dan Rp 0,93,- kas dan efek yang akan diuangkan. Hal ini menunjukan bahwa pada taun-tahun besarnya kas dan efek yang segera dapat diuangkan yang disediakan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya meningkat, secara umum kondisi cast ratio PT FAST FOOD INDONESIA  baik,

3.      Quick Ratio ( Rasio Cepat )
Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid . Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan
Hutang Lancar
CONTOH 
:


Analisis  :
Pada tahun 2007, 2008 setiap hutang lancar  Rp 1,- dijamin dengan Rp 1,57,- dan Rp 1,76,- aktiva lancar dan persediaan. Dilihat dari table quick ratio di atas 100% yang berarti bahwa likuiditas dari perusahaan tersebut baik. Hal ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dan aktiva lancar yang lebih likuid semakin baik. Biasanya quick raio ini menjadi pusat perhatian para kreditur, mereka menghendaki  perusahaan yang mampu menyediakan alat-alat likuid yang memadai untuk memenuhi keajiban jangka panjangnya.


sumber :



Minggu, 18 Maret 2012

LAPORAN KEUANGAN



LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar akuntansi Keuangan:
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan aru kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, missal laporan keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”
Laporan keuangan terdiri dari:
A.      Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
B.      Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
C.      Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
D.     Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.

Tujuan Laporan Keuangan
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.
Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.
Syarat-syarat laporan keuangan
Syarat laporan keuangan laporan yang baik harus memenuhi kriterua sebagai berikut :

1.      Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
2.      Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.
3.      Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
4.      Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
5.      Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya .
6.      Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
7.      Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.
Keterbatasan Laporan Keuangan
1.  Laporan keuangan sifatnya sementara dan bukan laporan yang final, karena itu jumlah dan hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai likuiditas atau realisasi dimana dalam pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau management yang bersangkutan.
2.      Angka yang tercantun dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.
3.      Untuk para investor laporan keuangan hanya bersifat membantu, masih memerlukan ramalan-ramalan sebabnya adalah bahwa data-data yang disajikan oleh akutansi semata-mata hanya didasarkan atas “cost” (yang bersifat histories) dan bukan atas dasar nilainya, akhirnya timbul jurang (gap) yang cukup besar antara hak kekayaan pemegang saham berupa aktiva bersih perusahaan yang dinyatakan dalam harga pokok historis dengan harga saham yang tercatat dibursa. (ikatan akutansi Indonesia, Jakarta 1974,hal 14).
4.      Laporan keuangan bersifat konserfatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian, peristiwa yang tidak menguntungkan segera diperhitungkan kerugiannya. Harta, kekayaan bersih, dan pendapatan bersih selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah.
5.      Laporan keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan tiap-tiap      pemakai
Pengaruh Laporan Keuangan Terhadap Pemeriksaan Laporan Akuntan
Seperti kita ketahu, ;aporan keuangan adalah hal yang sangat penting dalam perusahaan. Dari laporan keuangan kita bias mengetahui apakah perusahaan tersebut mengelami kemajuan atau kemunduran. Tetapi sperti kita ketahui banyak laporan keuangn ayang di buat tidak sesuai untuk kebutuhan public. Hal tersebut dilakukan untuk mengelabui public. Oleh karena itu, laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh seorang akuntan dalam menentukan dan melaporkan kepada manajemen tindakan apa yang harus dilakukan  apabila terjadi sesuatu pada pelaporan keuangan.
Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi  dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.


sumber :
http://eprints.undip.ac.id/16745/
http://dahlanforum.wordpress.com/2008/04/21/pengertian-laporan-keuangan/